ok.. MID BDP yang mencekam berakhir, setelah sebelumnya aku sempat tak bisa menulis, setelah sebelumnya keringat sebasar biji jagung menyeruak di dahi.. dan sekarang saatnya bagi kami untuk presentasi. sebuah presentasi yang telah kami persiapkan sematang mungkin, sebuah presentasi yang makalahnya pun telah kami bagikan mendahului kelompok sebelumnya, yang makalahnya pun telah kami susun saat baru 1 kelompok yang presentasi. yang makalahnya pun telah rampung jauh sebelum hari ini, yang makalahnya telah rampung lebih dari 1 bulan yang lalu, melalui pengeditan sepenuh hati.. dengan kejelian tingkat tinggi..
materi pun sudah dibaca berulang kali, dibagi seadil mungkin, dan tidak pernah aku mau repot2 serajin ini membaca ulang materi bagianku.. dan tak pernah aku serajin ini membuat print out-tanpa memungut sepeserpun biaya dari yang lain.. kenapa? karena aku ikhlas, karena aku begitu optimis dan percaya diri, aku percaya sepenuhnya kemampuan teman2 dan kesempurnaan makalah kami.
bukan hidup namanya kalau harus berjalan flat sesuai yang direncanakan, persiapan matang, pengorbanan, dan ikhlas yang sulit itu harus dibayar cugak..
well, bukan hidup namanya kalau tanpa ujian..
hanya satu pertanyaan besar: mengapa harus kami??
dan setitik air mata jatuh oleh sederet kata2 tajam itu..
tetapi perjalanan masih panjang kawan.. hapus air matamu.. kita masih ada satu misi lagi..
dan ternyata.. setitik air mata tadi hanya pemanasan kawan...karena hujan yang sebenarnya lebih deras di akhir..
dan aku tak mampu berkata-kata..saudaraku itu begitu kuat..tetapi hatinya begitu halus.. aku tak mampu membendung tangisnya yang sudah terlanjur pecah.. biarkan..hanya tangis yang lapang yang dapat menuntaskan emosinya..
dan sekali lagi.. aku hanya bisa diam, menahan gejolak jiwa yang hampir pecah, meledak bagai bom.. yang biasanya akan terbayar dengan tangisan panjang.. tetapi hanya senyuman tegar yang dapat ku ukir.. ternyata kini aku sudah lebih dewasa kawan.. sudah sangat lama aku tak menyelesaikan permasalahan dengan tangisan.
aku kembali.. menjadi aku yang ceria di sore hari.. tapi nyatanya aku tak bisa tidur nyenyak di malam hari. dan harus rela insomnia menemaniku sampai jam 3.. hanya karena memikirkan saudaraku yang menangis, dan 2 tetua siang tadi..
aku tak sanggup lagi.. dan aku memutuskan untuk menghubungi salah satu diantara mereka pagi harinya..
dan yang kudapat hanya bentakan, dan sambungan yang DIPUTUS..
dan aku hanya bisa tersenyum dibalik tangisan yg meledak di hatiku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar